Rahasia Menyempurnakan Amal Shalih: Tiga Langkah Menuju Ridha Allah
Amalan shalih adalah salah satu kunci utama menuju surga. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman kepada penduduk surga:
Masuklah kalian ke dalam surga disebabkan oleh amalan kalian.”
(QS. An-Nahl[16]: 32)
Namun, tidak semua amalan shalih otomatis diterima atau membawa kesempurnaan. Ada tiga langkah penting yang dapat menyempurnakan amal kita, sebagaimana dijelaskan oleh Imam Ibnu Qudamah dalam Mukhtashar Minhajul Qashidin. Ketiga langkah tersebut adalah menyegerakan amal, menyembunyikan amal kebaikan, dan tidak menganggap amal banyak.
1. Jangan Menunda Amal Shalih
Salah satu penyebab amal tidak sempurna adalah kebiasaan menunda-nunda. Penyakit taswif—selalu menunda amal—merupakan tipu daya setan agar manusia kehilangan kesempatan berbuat baik. Hasan Al-Bashri pernah berkata:
Jauhilah kebiasaan menunda-nunda, karena kamu hidup di hari ini, bukan di hari esok.”
Saat peluang kebaikan hadir, segera lakukan. Penundaan hanya membawa risiko kehilangan kesempatan dan memperlemah semangat beramal.
2. Sembunyikan Amal untuk Hindari Riya
Allah Subhanahu wa Ta’ala menganjurkan agar amal shalih, khususnya sedekah, dilakukan secara rahasia:
Jika kalian memperlihatkan sedekah kalian, itu baik. Dan jika kalian menyembunyikannya, itu lebih baik bagi kalian.”
(QS. Al-Baqarah[2]: 271)
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam juga menyebutkan keutamaan menyembunyikan amal dalam sabdanya:
Orang yang bersedekah dengan tangan kanan, hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diberikan oleh tangan kanannya.”
Salafush Shalih adalah teladan terbaik dalam menjaga rahasia amal mereka. Imam Ahmad, misalnya, sering mengkhatamkan Al-Qur'an tanpa sepengetahuan istrinya. Sebaliknya, di era media sosial, banyak orang berlomba-lomba menunjukkan amal mereka, meskipun dengan dalih menularkan inspirasi. Ini sangat berbahaya karena dapat menimbulkan riya yang merusak amal.
3. Jangan Menganggap Amal Kita Sudah Banyak
Rasa puas terhadap amal seringkali memunculkan ujub dan sombong, yang pada akhirnya dapat membatalkan amal itu sendiri. Bahkan, para sahabat dan ulama terdahulu senantiasa merasa takut amal mereka tidak diterima oleh Allah.
Aisyah Radhiallahu ‘Anha pernah bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengenai ayat berikut:
Orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan berupa sedekah, sementara hati mereka merasa takut sekali.”
(QS. Al-Mu’minun[23]: 60)
Aisyah bertanya apakah yang dimaksud adalah orang yang banyak berbuat dosa. Rasulullah menjawab:
“Bukan. Mereka adalah orang-orang yang shalat, sedekah, zakat, dan berpuasa, tetapi mereka khawatir amalnya tidak diterima oleh Allah.”
Mengingat dosa dan kekurangan diri dapat menjadi cara untuk menjaga kerendahan hati. Hindari sibuk dengan aib orang lain, karena itu hanya akan merusak iman kita.
Penutup
Tiga langkah ini—menyegerakan amal, menyembunyikan amal kebaikan, dan tidak merasa puas dengan amal kita—adalah rahasia menyempurnakan amal shalih. Dengan melaksanakannya, kita dapat menjaga keikhlasan dan terhindar dari penyakit hati yang berbahaya. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala menerima amal kita dan menjadikan kita hamba-Nya yang diridhai.
(Sumber: Rekaman khutbah Jumat oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc. di Masjid Al-Barkah, Cileungsi, Bogor pada 24 Mei 2024, melalui Radio Rodja: Tiga Hal yang Menyempurnakan Amal Shalih)
Post a Comment
2. Komentar sensitif akan dihapus
3. Gunakan bahasa yang sopan dan saling menghargai perbedaan pendapat dan sudut pandang