Perbedaan Antara Hadits Shahih, Hasan, dan Dhaif
Hadits dalam Islam dikelompokkan ke dalam beberapa kategori berdasarkan tingkat kekuatan dan keabsahan sanad serta matannya. Tiga kategori utama adalah hadits shahih, hasan, dan dhaif. Mari kita bahas perbedaan di antara ketiganya.
1. Hadits Shahih (صَحِيح)
Hadits shahih adalah hadits yang memiliki sanad yang kuat dan tidak terputus, serta diikuti oleh perawi yang adil dan dapat dipercaya. Matan haditsnya juga tidak mengandung cacat atau kelemahan. Berikut adalah contoh hadits shahih:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم: "مَنْ لَا يَشْكُرِ النَّاسَ لَا يَشْكُرُ اللَّهَ"
Artinya: Dari Abu Hurairah, Rasulullah ﷺ bersabda, "Barangsiapa yang tidak bersyukur kepada manusia, maka ia tidak bersyukur kepada Allah."
2. Hadits Hasan (حَسَن)
Hadits hasan memiliki sanad yang baik dan perawinya dapat dipercaya, meskipun tidak sekuat hadits shahih. Matan haditsnya juga tidak boleh mengandung cacat yang serius. Berikut adalah contoh hadits hasan:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم: "الْمُؤْمِنُ الْقَوِيُّ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنَ الْمُؤْمِنِ الضَّعِيفِ وَفِي كُلٍّ خَيْرٌ"
Artinya: Dari Abu Hurairah, Rasulullah ﷺ bersabda, "Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada mukmin yang lemah, walaupun keduanya memiliki kebaikan."
3. Hadits Dhaif (ضَعِيف)
Hadits dhaif adalah hadits yang sanadnya lemah atau terdapat cacat pada perawinya. Hadits ini tidak dapat dijadikan dasar hukum dalam agama. Berikut adalah contoh hadits dhaif:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم: "مَنِ اغْتَنَمَ اللَّيْلَ سَمَنًا فَلْيَؤْخِرْ صَلَاحَهُ"
Artinya: Dari Abu Hurairah, Rasulullah ﷺ bersabda, "Barangsiapa yang memanfaatkan malam untuk makan berlemak, hendaklah dia menunda shalatnya."
Post a Comment
2. Komentar sensitif akan dihapus
3. Gunakan bahasa yang sopan dan saling menghargai perbedaan pendapat dan sudut pandang