Tiga Ciri Kepemimpinan Islam yang Mudah Dipahami
Kita sering mendengar tentang kepemimpinan dalam konteks Islam, tetapi apa sebenarnya ciri-ciri substansialnya? Profesor Haidar Nasir menjelaskan bahwa kepemimpinan dalam Islam sebenarnya mencerminkan tugas dan tanggung jawab utama yang mirip dengan fungsi kenabian. Nah, mari kita bahas tiga ciri utama kepemimpinan Islam ini.
Ciri Pertama: Menegakkan Nilai-Nilai Agama
Salah satu peran penting seorang pemimpin adalah memastikan bahwa nilai-nilai agama menjadi pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Ini bukan hanya sekadar retorika atau pernyataan, tetapi juga harus tercermin dalam tindakan nyata.
Jadi, pemimpin Islam harus berusaha untuk menjadikan agama sebagai panduan dalam sikap, berpikir, dan bertindak.
Ciri Kedua: Mengurus Urusan Dunia
Selain mengurusi aspek keagamaan, seorang pemimpin Islam juga harus pandai dalam mengatur urusan dunia atau politik. Dalam bahasa Arab, politik disebut "siasah," yang artinya mengurus sesuatu dengan baik. Ini menggambarkan bahwa mengurus sesuatu dengan baik adalah inti dari politik. Pemimpin harus berusaha menjalankan tugas politiknya dengan baik.
Ciri Ketiga: Rekam Jejak dan Tindakan
Penting untuk mengukur nilai seorang pemimpin berdasarkan perbuatan nyata daripada hanya kata-kata. Seringkali, orang berbicara tentang agama atau kebangsaan, tetapi yang benar-benar penting adalah tindakan mereka.
Pemimpin yang baik akan membuktikan komitmen mereka melalui rekam jejak mereka. Ini berlaku baik dalam konteks agama maupun nasionalisme.
Jadi, dalam memilih pemimpin, kita sebaiknya mempertimbangkan sejauh mana jiwa keagamaan dan nasionalisme mereka tercermin dalam perbuatan mereka.
Ingatlah bahwa tidak ada yang sempurna, bahkan manusia terbaik pun memiliki kekurangan. Namun, kita harus tetap memilih pemimpin yang paling sesuai dengan tolak ukur ini.
Politik mungkin memiliki banyak dimensi praktis, tetapi pemilihan pemimpin adalah cara kita menerapkan ciri-ciri kepemimpinan Islam ini dalam tindakan nyata.
Post a Comment
2. Komentar sensitif akan dihapus
3. Gunakan bahasa yang sopan dan saling menghargai perbedaan pendapat dan sudut pandang