Muhammadiyah: Transformasi Islam Berkemajuan untuk Masa Depan Indonesia
![]() |
Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si |
Islam adalah Dinul Hadharah, yang dalam Bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai agama yang selalu berada dalam kondisi kemajuan. Dalam konteks ini, mari kita eksplorasi tiga aspek yang menjadikan Islam sebagai agama yang progresif.
Pertama, ajaran Islam yang terdapat dalam Al-Qur'an dan Sunnah Nabi merupakan sumber pesan-pesan progresif. Al-Qur'an memberikan pesan untuk membaca dan menjelajahi pemikiran serta pengetahuan. Ini bukan hanya tentang salat, tetapi juga tentang membaca dan berpikir.
Islam mendorong manusia untuk menggunakan akal pikiran dan bahkan menyebut mereka yang enggan berpikir seperti binatang. Dengan kata lain, Islam mengajarkan manusia untuk berpikir maju.
Kedua, dari segi sejarah, Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam menjadi sosok yang mengubah masyarakat Arab yang dulunya jahiliyah dan terbelakang menjadi masyarakat yang beradab dan berkeadaban.
Ini adalah transformasi yang sangat signifikan, yang menunjukkan bagaimana Islam membawa kemajuan dalam peradaban. Ketika Islam datang, masyarakat Arab yang biasanya menyelesaikan masalah dengan kekerasan, mulai menerima resolusi konflik yang rasional dan berkeadaban.
Ketiga, Islam juga mengajarkan bahwa manusia harus menjadi pelaku perubahan dalam kehidupan. Selain disuruh untuk beribadah kepada Tuhan, manusia dalam Islam juga diamanatkan untuk menjadi khalifatullah, yang berarti mereka bertanggung jawab atas pemeliharaan bumi dan semua makhluk hidup. Ini menggambarkan bagaimana Islam mendorong manusia untuk mengelola dunia dengan bijak.
Dari segi sejarah, Muhammadiyah adalah gerakan Islam yang mencerminkan pemikiran progresif ini. Muhammadiyah menjadi contoh bahwa Islam bisa bertransformasi dan menjadi agama yang kompatibel dengan kehidupan masyarakat modern. Mereka melakukan transformasi dari masyarakat yang tidak melek literasi menjadi masyarakat yang memiliki tradisi membaca dan menulis.
Muhammadiyah juga membawa perubahan dalam peran perempuan dalam masyarakat. Mereka mengangkat martabat perempuan, menjadikannya sederajat dengan laki-laki. Ini adalah contoh bagaimana Muhammadiyah membentuk peradaban yang lebih maju dan inklusif.
Dalam pandangan Muhammadiyah, Islam di Indonesia adalah Islam yang dinamis dan terus mengalami transformasi. Ini bukan Islam yang statis, tetapi Islam yang selalu berusaha untuk sesuai dengan perkembangan zaman.
Muhammadiyah juga menerima Pancasila sebagai landasan negara, menunjukkan kesediaan untuk hidup harmonis dalam masyarakat pluralistik.
Muhammadiyah percaya bahwa pendidikan, ilmu pengetahuan, teknologi, dan ekonomi adalah kunci untuk kemajuan. Mereka berupaya membangun pusat-pusat keunggulan untuk memastikan umat Islam Indonesia dapat bersaing secara global.
Dalam pandangan Muhammadiyah, moderat bukanlah tujuan akhir, tetapi langkah awal menuju progresif. Mereka ingin umat Islam menjadi kompetitif, tidak hanya baik, tetapi juga unggul. Mereka juga menekankan pentingnya etos kerja dan gotong-royong dalam masyarakat.
Dalam upaya mencapai visi ini, Muhammadiyah telah menunjukkan bahwa Islam bisa berkembang dan beradaptasi dengan zaman. Itulah sebabnya Muhammadiyah terus berjuang untuk memajukan umat Islam Indonesia dan berperan aktif dalam pembentukan masa depan yang lebih baik. Semoga pesan progresif dan pemikiran positif ini dapat menjadi inspirasi bagi kita semua.
Artikel ini disampaikan oleh Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si yang dikutip dari channel youtube Muhammadiyah Good News
Post a Comment
2. Komentar sensitif akan dihapus
3. Gunakan bahasa yang sopan dan saling menghargai perbedaan pendapat dan sudut pandang