Ki Bagus Hadikusumo dan Perannya dalam Memperjuangkan Kemerdekaan Indonesia
![]() |
Ki Bagus Hadikusumo image: liputan6.com |
Profil Ki Bagus Hadikusumo
Ki Bagus Hadikusumo (ER, EYD: Ki Bagus Hadikusumo) adalah seorang tokoh BPUPKI dan Ketua Umum Muhammadiyah ke-5. Ia lahir pada 24 November 1890 di kampung Kauman, Yogyakarta dengan nama R. Hidayat.
Ki Bagus adalah putra ketiga dari lima bersaudara Raden Kaji Lurah Hasyim, seorang abdi dalem putihan (pejabat) agama Islam di Kraton Yogyakarta. Selain aktif di Muhammadiyah, Ki Bagus juga menulis beberapa karya tulis seperti "Islam Sebagai Dasar Negara" dan "Achlaq Sang Pemimpin".
Karya-karyanya yang lain antara lain Risalah Katresnan Djati (1935), Poestaka Hadi (1936), Poestaka Islam (1940), Poestaka Ichsan (1941) dan Poestaka Iman (1954). Ki Bagus Hadikusumo meninggal pada 4 November 1954 di Jakarta pada usia 63 tahun. Ia diangkat menjadi Pahlawan Nasional Indonesia.
Peran Ki Bagus Hadikusumo dalam BPUPKI
Ki Bagus Hadikusumo memiliki peran penting dalam BPUPKI, yaitu sebagai anggota dan turut berkontribusi dalam memperjuangkan dan memperisapkan kemerdekaan Indonesia melalui BPUPKI.
Dalam sidang pertama BPUPKI, Ki Bagus memberikan masukan bahwa ajaran agama yakni Islam harus jadi landasan dan memperjuangkan Islam sebagai dasar negara Indonesia merdeka. Ki Bagus Hadikusumo juga memperjuangkan konsep Indonesia merdeka yang berdaulat pada rakyat.
Kontribusinya dalam BPUPKI sangat besar, karena ia turut memperjuangkan Islam sebagai dasar negara Indonesia merdeka dan konsep Indonesia merdeka yang berdaulat pada rakyat.
Islam Sebagai Dasar Negara
Ki Bagus Hadikusumo memperjuangkan Islam sebagai dasar negara Indonesia merdeka. Gagasan Ki Bagus tersebut didasarkan pada alasan sosiologis-historis dan pemahamannya yang kuat atas ajaran Islam.
Ki Bagus beralasan bahwa Islam setidaknya telah enam abad hidup dalam masyarakat Indonesia, atau tiga abad sebelum datangnya kolonial Belanda. Sehingga ajaran dan hukum Islam telah inheren dalam kehidupan sosial masyarakat Indonesia.
Bahkan banyak aspek hukum Islam telah bertransformasi menjadi adat istiadat di banyak suku bangsa Indonesia. Namun, Ki Bagus Hadikusumo juga memahami pentingnya nilai keragaman dan misi toleransi, moderat, dan inklusif dalam etika publik Islam.
Oleh karena itu, Ki Bagus Hadikusumo berpendapat bahwa meskipun negara dibangun didasarkan kepada hukum Islam, hak masyarakat untuk memilih dan menentukan agamanya harus dihormati dan dilindungi.
Dalam perumusan Pancasila, Ki Bagus Hadikusumo memperjuangkan Islam sebagai landasan negara. Ki Bagus melihat bahwa dengan dasar ajaran Islam akan mampu mengakomodir kepentingan kelompok lain. Ki Bagus tidak bermaksud meletakkan Islam sesuai pengertian kelompok yang berbeda di atas elemen pendiri bangsa lain.
Sumber bacaan:
https://id.wikipedia.org/wiki/Bagoes_Hadikoesoemo
https://www.liputan6.com/hot/read/5291681/biografi-ki-bagus-hadikusumo-tokoh-bpupki-dari-muhammadiyah
https://muhammadiyah.or.id/ki-bagus-hadikusuma-ketua-1944-1953/
https://www.kompas.com/stori/read/2023/05/26/180000279/mengapa-ki-bagus-hadikusumo-diangkat-menjadi-pahlawan-nasional?page=all
https://muhammadiyah.or.id/ki-bagus-hadikusumo-piagam-jakarta-dan-sikap-negarawan-sejati/
https://www.kompas.com/stori/read/2021/07/30/080000679/ki-bagus-hadikusumo--kiprah-dan-karyanya?page=all
http://civitasbook.com/singo.php?_i=wall&cb=non&id1=aaaaaaaatamu&id3=aaaaahky168_pahlawan
https://tirto.id/sejarah-kandasnya-gagasan-negara-islam-ala-ki-bagus-hadikusumo-dD9m
https://news.detik.com/kolom/d-3066703/ki-bagus-hadikusumo-dan-dasar-negara-pancasila
https://ump.ac.id/Berita%20Muhammadiyah-2049-Muhammadiyah.dan.Pancasila..Ki.Bagus.Hadikusuma.dan.Sila.Ketuhanan.Yang.Maha.Esa.html
https://journal.uhamka.ac.id/index.php/jhe/article/view/6419
https://inpasonline.com/pancasila-menurut-ki-bagus-hadikusumo-dan-kasman-singodimedjo/
https://www.goodnewsfromindonesia.id/2023/06/01/peran-ki-bagus-hadikusumo-dalam-pusaran-pergulatan-lahirnya-pancasila
Post a Comment
2. Komentar sensitif akan dihapus
3. Gunakan bahasa yang sopan dan saling menghargai perbedaan pendapat dan sudut pandang