FKBGM Gelar Kajian Tafsir Kedua di Pesantren Al-‘Izzah Putri Solo, Isinya Tekankan Pentingnya Akhlak
![]() |
Ust. Khoirul Alim saat menjelaskan surat al-Hujurat |
Surakarta – Forum Keluarga Besar Guru Muslim (FKBGM) SMA Negeri dan Swasta Kota Surakarta baru-baru ini menggelar Kajian Tafsir Kedua Surat al-Hujurat di Pesantren Al-‘Izzah Putri Solo Dusun Kragilan RT 04 RW 13 Kelurahan Banjarsari, Kota Surakarta, sabtu (15/4/2023).
Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan
anggota dari setiap sekolah dengan jumlah keseluruhan maksimal 50 orang. Bagi yang
ingin ikut kajian tafsir kedua ini tetapi belum bisa daftar, silahkan tunggu
Training Al-Qur’an 3 berikutnya, ucap ketua FKBGM H. Kasimin, S.Pd, M.Pd
melalui saluran whatsapp group, jum’at (14/4/2023).
![]() |
H. Kasimin sebelah kanan |
Kajian ini selain diikuti oleh 50 guru muslim, juga diikuti oleh 45 santri ponpes Al-‘Izzah, tampak semua peserta yang hadir memenuhi ruangan yang berpusat di lantai 3 ponpes Al-‘Izzah itu. Kegiatan berlangsung setelah salat asar berjamaah hingga menjelang buka puasa.
Sebelumnya Ust. Dr. Sunaryo Putro, S.Pd, S.Ag,
M.Pd selaku pimpinan pondok pesantren Al-‘Izzah dalam sambutannya menyampaikan ahlan
wa sahlan kepada para peserta kajian tafsir. Setelah itu, beliau banyak
berbicara tentang pondok pesantren al-‘Izzah yang santrinya berjumlah 40 orang
dari berbagai daerah, bahkan pondok tersebut memberikan biaya pendidikan gratis
bagi orang tua yang tidak sanggup membayarnya.
“Silahkan yang tidak sanggup membayar,
masuk pondok sini gratis, Alhamdulillah kami cukup karena ada donatur yang
membantu kami”, ucapnya.
Sementara itu, untuk kajian tafsir surat
al-Hujurat ayat 1 dan 2 disampaikan oleh. Ust. Nurudin Fattah yang intinya surat
ini berbicara tentang akhlak, bagaimana bersikap yang semestinya kepada Allah
dan Rasulnya. Artinya keputusan-keputusan kita harus sesuai dengan keputusan-keputusan
Allah dan Rasulnya, jangan mendahului yang sudah menjadi keputusan-keputusan/hukum-hukum
Allah dan Rasulnya, yang disebut dalam ayat ini laa tuqaddimuu baina
yadayilahi wa rasuulihi.
![]() |
Ust. Nurudin Fatah saat menjelaskan tafsir surat al-Hujurat |
“Dengan akhlak bagaimana merubah karakter yang bengis menjadi lembut, seperti Umar bin Khattab”, ucapnya.
Selain itu, “Salah satu penerapannya,
ketika jalan bersama Rasul para sahabat tidak mendahului Rasul, begitupun
ketika murid berjalan dengan gurunya”, tutur Ust. Nurudin.
Ust. Nurudin melanjutkan dengan contoh
lainnya bahwa aliran ingkarus sunnah adalah sudah mendahului Allah dan Rasulnya
karena tidak butuh hadis, kalau tidak butuh hadis hanya bersandar pada al-Qur’an
maka kita tidak bisa salat.
“Ini yang disebut akhlak kepada Allah dan
Rasulnya, tidak mendahului yang sudah menjadi keputusan-keputusannya, akhlak
kepada Allah dan Rasulnya disebut takwa yakni takut kepada Allah, beramal
berdasarkan dalil, merasa cukup dengan pemberian Allah, dan mempersiapkan diri
menghadapi kematian”, pungkas Ust. Nurudin.
Kajian Tafsir surat al-Hujurat ayat 3-6 dilanjutkan
oleh Ust. Khoirul Alim; masih berbicara seputar akhlak. Poin pertama, intinya kalau
ngomong dengan Nabi suaranya jangan lebih keras darinya.
“Amalan bisa rontok karena tidak berakhlak
kepada Nabi dengan suara melebihi kerasnya suara Nabi ketika bicara, maka ada
salah satu sahabat yang suaranya lebih keras daripada Nabi mendengar bunyi al-Qur’an
laa tarfauu aswatakum fauqo sauti nabiyyi, tidak berani bicara kecuali
dengan suara lirih”, kata Ust. Khoirul Alim bercerita.
Poin kedua yang disampaikan Ust. Khoirul
Alim berdasarkan surat ini jangan memanggil Nabi dengan sebutan nama, sebagaimana
orang-orang arab badui-badui lakukan dahulu kala, tapi panggilah dengan sebutan
gelar kehormatannya, misal Ya Rasulullah.
![]() |
Para peserta kajian tafsir surat al-Hujurat |
“Ayat ini masih relevan dengan kondisi sekarang, kalau murid berbicara dengan guru; misal, jangan sebut namanya, tapi sebutlah gelar kehormatannya, missal pak Guru. Itu akan lebih enak didengar”, ucap Ust. Khoirul Alim.
Poin ketiga, jangan mempercayai berita yang
datang dari orang fasik sebelum kita bertabayun tentang kebenarannya suatu
berita.
Alhamdulillah kajian tafsir surat al-Hujurat ayat 1-6 berakhir dan dilanjutkan dengan buka puasa, salat magrib dan makan bersama.
Post a Comment
2. Komentar sensitif akan dihapus
3. Gunakan bahasa yang sopan dan saling menghargai perbedaan pendapat dan sudut pandang